Satu Sumber. Terkini.
Bapak dan ibu guru hebat.
Berapa jumlah persis murid di sekolah anda, detik ini? Bila hari ini ada murid baru
atau ada yang keluar, apakah anda bisa mengetahui tanpa menunggu pengumuman di grup
WhatsApp Wali Kelas? Bila ada murid yang memperbarui datanya
(ganti nomor HP, atau pindah rumah) apakah anda bisa mudah mengetahui?
Alangkah indahnya hidup ini bila murid mampu memperbarui datanya secara mandiri,
pegawai Tata Usaha bagian Kesiswaan meng-update jumlah murid secara mandiri,
dan bapak/ibu kapan pun bisa mengetahui tanpa perlu bertanya ke orang lain.
Kondisi ideal ini bisa terwujud bila datanya terpusat dan tersedia secara daring.
Ini yang dimaksud teknologi diciptakan untuk mempermudah hidup.
TUJUAN DARI WEBSITE INI
Untuk bapak atau ibu guru yang belum paham manfaat dari website ini, silakan dibaca penjelasan berikut.
Saya adalah salah seorang guru SMK yang kebetulan paham coding program komputer sejak tahun 1990-an, tapi bukan operator Dapodik.
Setiap awal tahun pelajaran baru, kawan-kawan operator sekolah butuh data para murid. Beberapa sekolah ada yang mencetak form kemudian dibagikan ke semua murid untuk diisi tulisan tangan, setelah itu diketik manual oleh operator ke aplikasi bank data murid, misalkan Dapodik. Ini melelahkan, terutama untuk sekolah yang muridnya ribuan.
Kemudian muncul ide yaitu memanfaatkan Google Form, sehingga operator sekolah cukup melakukan Copy Paste dari Google Sheet ke aplikasi bank data murid. Ini ide yang lebih bagus dari pada cara sebelumnya. Tapi sayangnya, bila tautan Google Form sampai bocor ke luar sekolah, Google Form bisa diisengi orang kemudian diisi data asal-asalan (spam). Kelemahan lain adalah bila ada murid yang tidak mengisi. Seperti kita ketahui, data yang ada di Google Sheet adalah data para murid yang telah mengisi Google Form, yang belum mengisi sulit dideteksi. Ini merepotkan operator sekolah.
Atas dasar pemikiran di atas, maka beberapa tahun lalu saya mencoba membuat aplikasi sederhana untuk diisi oleh para murid. Murid masuk (log-in / sign-in) memakai nama pengguna dan kata sandi yang telah dibuat oleh sistem. Operator sekolah kemudian bisa mengunduh dalam bentuk file Excel. Murid yang belum mengisi, maka kolom yang terisi hanya kolom nama, kolom lainnya kosong (blank). Ini tentu memudahkan operator sekolah dalam memantau murid mana yang telah mengisi dan siapa yang belum.
Kelihatannya cara terakhir ini cukup bagus. Tapi ternyata masih ada kekurangan. Aplikasi yang lama masih memakai NIS sebagai nama pengguna, padahal pembuatan NIS sering agak terlambat, khususnya NIS untuk murid-murid baru. Selain itu karena kata sandi telah ditentukan oleh sistem dan daya ingat manusia terbatas, maka banyak murid yang mengaku lupa password.
Maka lahirlah PADAMU™, aplikasi pendataan yang kode program komputernya ditulis ulang dari nol, tanpa PHP Framework. Jangan terkecoh dengan tampilannya yang sederhana. Walau pun tidak cantik oleh animasi dan warna-warni, tapi fitur keamanan di website ini dirancang secermat mungkin dan setangguh mungkin. Bahkan beberapa di antaranya memakai algoritma buatan sendiri yang lebih ditingkatkan (advanced) dari pada algoritma yang biasa dipakai oleh kebanyakan programmer.
Sekolah yang memakai aplikasi ini, cukup mengunggah nama
dan kelas para murid.
Tidak perlu NIS, tidak perlu NISN!
Setelah operator mengunggah nama dan kelas, operator mengunduh data dalam bentuk file Excel. Di situ ada kolom baru bernama PIN. PIN ini dibuat otomatis oleh server secara random dan unik. Dalam satu sekolah tidak akan ada PIN yang ganda. Operator cukup membagikan NPSN dan PIN ke tiap murid. Para murid kemudian diminta mengisi secara online di web PADAMU.
Cara mengisinya pun mudah.
Murid masuk (log-in / sign-in) memakai akun Google, kemudian mengetik NPSN dan PIN.
Bila hari itu ada seorang murid yang belum selesai mengisi semua, maka cukup klik 'Simpan' kemudian pengisian
dilanjutkan lagi esok hari.
Selama murid sedang mengisi, operator cukup duduk manis. Ketika semua murid telah mengisi form, operator bisa mengunduh data dalam bentuk file Excel. Sangat mudah kan?
PIN berfungsi mirip NIS, yaitu angka unik yang bisa dijadikan Primary Key. Bedanya adalah PIN dibuat secara random sehingga menyulitkan orang jahat untuk menebak-nebak.
Sekali PIN telah dipakai, maka PIN itu melekat pada email dengan relasi one to one. PIN tersebut tidak bisa lagi dipakai oleh murid lain. Dengan demikian, data murid menjadi aman. Tidak ada yang bisa melihat kecuali operator sekolah dan murid itu sendiri.
Ada 2 jenis Operator:
Dengan tingkatan hak akses ini, menjadi jelas siapa yang bertanggung jawab terhadap kemutakhiran dan kerahasiaan data.
Contoh tampilan yang dilihat oleh murid di layar desktop.
PADAMU dirancang agar bisa dipakai semudah mungkin dan learning curve yang sesingkat mungkin. Murid hanya butuh beberapa menit bahkan beberapa detik untuk memahami bagaimana cara memakai aplikasi berbasis web ini.
KESIMPULAN ALUR KERJA:
PADAMU memang sederhana fungsinya. Hanya memudahkan pengumpulan data, dari formulir kertas menjadi formulir elektronik; dari mengetik menjadi copas. Tapi di balik kesederhanaan ide, ada berbagai lapis keamanan untuk memastikan bahwa data murid aman disimpan di server ini.
Beberapa rekan guru IT telah diminta untuk menjadi sukarelawan penetration tester, dan sampai sekarang belum ada laporan celah keamanan.
Intinya: Saya telah melakukan pengamanan maksimal di sisi server dan aplikasi. Di sisi pengguna —yaitu anda— hanyakah menjaga password Gmail anda agar tidak diketahui orang lain. Hanya itu. Semudah itu.
Apakah bapak/ibu tertarik? Silakan klik di sini untuk mendaftar dan gunakan akun @belajar.id khusus untuk admin / operator / guru. Jangan memakai akun @gmail.com.
Tangerang, 17 Agustus 2023.
Mawan A. Nugroho
"PADAMU mempermudah pengumpulan data murid dengan tampilan yang sederhana tapi tetap mengutamakan keamanan."
"Sangat cocok dijadikan aplikasi Daftar Ulang di sekolah swasta yang masih memungut SPP. Setelah murid menyelesaikan keuangan, murid diberi PIN. Dengan PIN inilah, murid dapat mengetahui kelasnya yang baru, sekaligus sekolah bisa mendapat data terbaru dari murid-muridnya."